RENGAT - "Kalau abang mati, apa adik mau ikut mati," tanya Jumadi bin Jarot Suparno (29) kepada istrinya Putri Puspita Sari (23). Dijawab sang istri "Tidaklah bang anak-anak kita masih kecil dan kemungkinan saya kawin lagi," ujar Putri pada Jumadi.

Mendengar ucapan istrinya seperti itu, Jumadi yang sudah dikaruniai sepasang anak yang masih berusia 4 tahun dan 2 tahun itu, beranjak dari tempat duduknya, langsung mengambil parang bapak mertuanya, sembari menghampiri istrinya dan menebaskan ke bagian tengkuk sang istri hingga nyaris putus.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Talang Mulia Kecamatan Batangcenaku, Inhu, Riau, Solehan saat dikonfirmasi riaueditor.com, Sabtu malam Minggu (25/2) setelah mendengar pengakuan Jumadi yang mengamankan diri di rumahnya usai menebas leher tengkuk istrinya di kediaman mertuanya tidak jauh dari rumah Kades Solehan.

Menurut Solehan, sebagaimana biasanya Jumadi dan istrinya Putri Puspita Sari (23) bersama kedua anak mereka yang masih berumur 4 tahun (lk) dan umur 2 tahun (pr), setiap hari Jumat mendatangi rumah orang tua Putri yang masih bertetangga dengan Kades Solehan, dan setiap Minggu sore keluarga Jumadi ini kembali ke lokasi kebun sawitnya sembari menanam palawija dan berdomisili di pondok kebun miliknya.

Sebagaimana yang dipaparkan Jumadi baik saat berada di kediaman Solehan dalam pengamanan diri, maupun saat dimintai keterangannya di Polsek Batangcenaku menjelaskan, pembunuhan itu hanya diawali masalah sepele.

Kala Minggu (25/2) sekitar pukul 08.00 Wib, tepatnya usai sarapan pagi, kala itu ayah Putri sedang di luar rumah sementara ibunya sedang mencuci piring di dapur, tiba tiba Jumadi bertanya kepada istrinya Putri Puspita Sari, “Kalau Abang mati apakah adik mau ikut mati, dan dijawab Putri saat itu, tidaklah bang, anak-anak kita masih kecil kecil dan kemungkinan saya akan kawin lagi," ujar Putri pagi itu.

Mendengar ucapan itu, nampaknya Jumadi naik pitam, langsung meranjak dari tempat duduknya dan pergi mencari parang bapak mertuanya, sembari menghampiri Putrid dan langsung menebaskan leher istrinya yang mengena bagian tengkuk leher bagian belakang sehingga nyaris putus. 

"Lantaran takut diamuk massa, Jumadi menyelamatkan diri ke rumah Kades Solehan, selanjutnya diserahkan ke Polsek Batangcenaku guna mendapatkan proses hukum," ujar Kades Solehan.

Kapolres Inhu, AKBP Arif Bastari, SiK,MH melalui Kapolsek Batangcenaku, Iptu Cecep Sujafar dikonfirmasi Minggu (25/2) menjelaskan, Jumadi yang telah menebas istrinya Putri Puspita Sari di kawasan SPA Desa Talang Mulia diketahui sekitar Pukul 09.00 Wib, setelah dimintai keterangan berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/07/II/2018/Res Inhu/BTG CENAKU tgl 25 Februari 2018, akan segera dikirim ke Polres Inhu di Rengat.

Menurut Kapolsek Cecep, korban, dan tersangka serta saksi-saksi (mertua korban) sedang duduk duduk di dalam rumahnya, kemudian tersangka saat itu berbicara "Saya tobat, dan minta diajari mengaji, serta meminta maaf kepada seluruh keluarga." 

Keterangan yang berhasil dihimpun awak media ini di Desa Talang Mulia (SPA) menyebutkan, selama ini Jumadi tidak pernah menunjukkan polah tingkah yang meresahkan masyarakat, artinya Jumadi dalam melaksanakan aktifitasnya di kebun sawitnya baik-baik saja, dan kelihatannya Jumadi bersama istrinya Putri Puspita Sari rukun dalam berumah tangga.

Warga desa merasa kaget mendengar Jumadi menebas leher istrinya Putri Puspita Sari warga Desa Talang Mulia, bahkan tidak menyangka perbuatan pembunuhan terhadap istri sendiri tega dilakukan Jumadi, namun kenyataannya memang seperti itu, cerita wanita paroh baya yang enggan disebutkan namanaya itu.

Setelah dilakukan VER dari RSUD Indrasari Rengat, Putri Puspita Sari dikebumikan di pemakaman umum Desa Talang Mulia Minggu (25/2) sekitar pukul 18.00 Wib. (*)

 

 

Sumber : Riaueditor.com